Review Film

Film Aruna & Lidahnya

 

   Aruna & Lidahnya ini merupakan film drama Indonesia yang diadaptasi dari sebuah novel karya Laksmi Pamuntjak. film ini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo (Aruna), Nicholas Saputra (Bono), Hannah AlRashid (Nadezhda) dan Oka Antara (Farish). 

 

    Isi Film

    film ini menceritakan tentang seorang ahli wabah yang bernama Aruna ditugaskan keluar kota untuk meneliti sebuah virus yang diduga berasal dari unggas yang menjangkit ketubuh manusia yaitu virus flu burung, ia ditugaskan ke daerah Surabaya, Pamekasan (Jawa Timur), Pontianak, dan Singkawang (Kalimantan Barat). Dalam penelitian kali ini ia bersama dengan temannya Bono yang seorang chef, di Surabaya mereka bertemu dengan mantan teman kantor Aruna dulu bernama Farish, diduga Aruna keluar dari kantornya terdahulu dikarenakan ia memiliki perasaan terhadap Farish, tetapi Farish nya sudah memiliki pacar. Di perjalanan ini ia terlihat bete karena ia cemburu dengan Nadezhda yang terlihat dekat dengan Farish, sehingga ia sering bersikap ketus kepada kedua temannya itu. Penelitian ia bukan hanya sekedar mencari tahu mengenai virus flu burung saja tetapi ia juga sekalian berwisata kuliner karena selain bekerja ia juga sangat mencintai kuliner nusantara ditambah lagi temannya yang seorang chef (Bono) sedang ingin membuat kreasi Kuliner baru. Mereka menjajahkan semua kuliner serta memberikan cita rasa dari kuliner yang mereka rasakan itu.

    Dalam penelitian mengenai kasus flu burung itu, Aruna merasa ada yang janggal dikarenakan orang-orang yang sudah didiagnosa terjangkit virus flu burung belum benar-benar terbukti secara medis ditambah lagi ia resah karena ada warga yang menceramahinya bahwa segala penyakit bukan sebuah musibah melainkan Rezeki dari sang Maha Kuasa agar hambanya senantiasa selalu bersyukur dan menerima dengan lapang dada dan percaya bahwa nanti akan disembuhkan oleh Yang Maha kuasa. Dalam konsepnya bahwa Agama dan dunia Medis tidak semerta-merta selalu berjalan pasti tidak adanya perbedaan dari keduanya.

    Maka dari itu ia terus meneliti kasus tersebut dan terbukti ternyata kasus flu burung tersebut hanya akal-akalan pejabat pemerintahan yang rakus ingin mengkorupsi dana kesehatan. Hal tersebut kemudia di bongkar oleh Aruna dan terpecahkan masalah tersebut. 

 

Penghargaan

    Film Aruna & Lidahnya mendapat sembilan nominasi pada festival Film Indonesia 2018, dari sembilan nominasi film ini berhasil memenangi 2 nominasi. Selain itu, film ini juga mendapat 3 nominasi di Festival Film Tempo 2018, tetapi tiada satupun yang berhasil menjadi pemenang. Di Anugerah Lembaga Sensor Film 2018, film ini mengalahkan Buffalo Boys dalam kategori Film Bioskop Klasifikasi Usia 17 Tahun ke Atas. Film ini juga menang di kategori Sinematografi Terbaik Festival Film Asia Jogja-NETPAC ke-13. Di Piala Maya 2018, film ini berjaya dinominasikan di delapan kategori, walau tiada satupun kategori yang berjaya dimenangkan.

    Di kancah internasional, film ini ditayangkan pada 12 Desember 2018 di kategori Gala di Festival & Penghargaan Film Internasional Makau ke-3. Film ini juga ditayangkan dengan film panjang lainnya  Complicity karya Kei Chikaura dan enam film dokumenter di Culinary Cinema di Festival Film Internasional Berlin ke-69. 

 Pesan Moral

    Film ini ialah selain memperkenalkan penonton Ciri khas Kuliner Nusantara juga memberitahu kepada Masyarakat sekitar agar tidak terlalu panik terhadap suatu penyakit atau wabah apapun, tetapi kita tetap perlu hati-hati.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat makan nyaman di Perpusnas

Tips Pola Makan Sehat untuk Pustakawan

Resep Masakan Ikan